Aku beritahu kenapa aku memutuskan untuk membaca novel ini itu karena cover dan tagline yang bisa dibaca disana. "Kamu boleh saja lari dari kenyataan, tapi tidak dariku." Wow. Aku penasaran saja apa yang sudah dilakukan sampai seseorang bisa berkata seperti itu dan seperti menaruh jejaknya agar mereka tidak bisa lari darinya.
Setelah membaca prolognya aku menerka tentang sesuatu yang mungkin saja terjadi dan benar saja semua terjawab saat aku membaca halaman terakhir. Karena hal itu pun aku mewanti diri sendiri untuk mawas terhadap para karakter.
Dari keseluruhannya aku menilai bahwa cerita ini menjelaskan arti dari "Apa yang kamu tabur, itu yang kamu tuai." Jelas hal ini berkaitan dengan kalimat di taglinenya. Galih kira, setelah lamanya kejadian itu terjadi hidupnya akan tenang saja tapi tidak. Semua hal tidak baik-baik saja sampai dia mengakui kesalahan dan menerima maaf dari orang yang telah disakitinya.
Tidak bohong, andai saja Galih tidak terlibat dalam keburukan itu mungkin aku akan menyukainya. Kisah Galih dan Roya yang bittersweet membuat aku sedikit terhibur sebelum mempersiapkan diri mengetahui kesalahan yang harus Galih pertanggungjawabkan dari perbuatannya di masa lalu. Dan, menurutku ending dari cerita ini adalah ending yang realistis dari keduanya baik Roya ataupun Galih.